Menelusuri Kampus Kuno 9 Lantai yang Terlihat Megah

Menelusuri Kampus Kuno 9 Lantai yang Terlihat Megah –  Magadha, lokasi kampus saat itu, menjadi kawasan intelektual mendorong terjadinya kegiatan pertukaran pelajar hingga dosen saat itu. Sebab, kampus ini merangkul pengetahuan secara keseluruhan dan memadukan banyak wacana, yang juga mendorong tersebarnya ajaran Buddha di Asia. Pihak kampus mencatat, kampus ini semula kenamaan selama 800 tahun, hingga abad ke-12 M. Diperkirakan ada 10.000 mahasiswa, 9 juta teks, dan 2.000 pengajar saat itu, seperti dikutip dari laman Nalanda University. Universitas tertua di dunia ini semula didirikan pada zaman keemasan India pada abad ke-5 M. Raja-raja Kerajaan Gupta, yang beragama Hindu, mendirikan kampus ini dengan simpati atas ajaran Buddha, perkembangan semangat intelektual Buddhis, dan tulisan filosofis di masa itu, dikutip dari laman BBC.

Perpustakaan Kampus Kuno 9 Lantai

Saat itu, kampus Nalanda University dikenal dengan reputasi tersebut hingga ke Jepang dan Korea lewat jalur perdagangan Asia. Untuk masuk kampus ini juga tidak mudah. Para calon mahasiswa diwawancara lisan oleh dosen. Jika lolos, maka mahasisw akan diajari sekelompok dosen ekletik yang bekerja di bawah Dharmapala dan Silabhadra, guru Buddha paling dihormati saat itu. “Saat Xuan Zang di Nalanda, kampusnya semarak penuh cendekiawan, seminar, kelas, dan debat. Nalanda University saat itu layaknya kampus Ivy League versi Buddhis–semua ide terdalam tentang Buddhisme dieksplorasi dan dibedah di Nalanda,” jelas Saran. Penulis Mishi Saran yang berbasis di Shanghai menelusuri perjalanan Xuan Zang melintasi benua untuk menuntut ilmu, sebagaimana ditulisnya dalam Chasing the Monk’s Shadow.Saran menulis, Xua Zang ingin belajar dengan orang yang paling paham dengan teks Buddhism.

Pada 2006, mantan Presiden India APJ Abdul Kalam mengutarakan wacana menghidupkan slot garansi kekalahan kembali Nalanda University di depan Majelis Legislatif Negara Bagian Bihar. Pemerintah Singapura juga mendorong pembentukan Nalanda kembali lewat “Proposal Nalanda”.Mencontoh semangat kolektif Nalanda University kuno, pendirian kampus barunya bekerja sama dengan Laos, Vietnam, Thailand, India, Sri Lanka, Singapura, Portugal, Selandia Baru, Myanmar, Indonesia, Cina, Kamboja, Korea Selatan, Bhutan, Bangladesh, Australia, Brunei Darussalam, dan Mauritus. Atas kerja sama dengan berbagai negara di Asia, Nalanda University baru berdiri di Rajgir Hills, kawasan dengan tanah seluas 450 hektare. Versi penerus universitas tertua di dunia ini menerima mahasiswa baru sejak September 2014.

Nalanda University

Serangan tersebut diduga sebagai upaya mematikan pusat pengetahuan Buddhis dalam penaklukan India bagian utara dan timur.”Sulit untuk menetapkan alasan pasti atas serangan tersebut,” kata Shankar Sharma, Direktur Archaeological Museum Nalanda yang memajang 350 artefak kampus dari 13.000-an barang antik hasil penggalian reruntuhannya.

Kampus Nalanda University menyisakan reruntuhan bangunan bata merah yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs seluas 23 hektare ini diperkirakan hanya sebagian kecil dari area kampus Nalanda aslinya.Sembilan juta manuskrip dari daun dan tulisan tangan habis dilalap api, kecuali yang dibawa lari para mahasiswa dan biksu. Manuskrip yang selamat kini dapat ditemukan di Los Angeles Country Museum, Amerika Serikat dan Museum Yarlung, Tibet.

Pada abad ke 5, Nalanda University diserang orang Hun untuk dijarah. Kampus yang dibangun seperti benteng dan menyimpan mahjong slot harta benda antik ini juga rusak parah karena invasi Raja Gauda Bengal pada abad ke-8.Lalu pada 1197, universitas ini diserang dan dibakar selama 3 bulan oleh pasukan jenderal militer Turki-Afghanistan Bakhtiyar Khilji.