Alumni Universitas Brawijaya yang Berhasil Jadi Pejabat

Alumni Universitas Brawijaya yang Berhasil Jadi Pejabat – Rangkaian Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 telah dimulai. Saat ini, sekolah maupun siswa dapat membuat akun SNPMB. Akun SNPMB 2024 dapat digunakan untuk mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Kamu, yang masih bingung menentukan kampus tujuan, Universitas Brawijaya (UB) dapat dijadikan pilihan. Universitas Brawijaya tak cuma salah satu kampus top di Indonesia tapi juga telah melahirkan lulusan berkualitas. Bahkan, mereka menjadi tokoh penting di Indonesia dan luar negeri. Kamu juga bisa mengikuti jejak mereka dengan masuk UB melalui SNPMB 2024. Berikut 10 tokoh penting Indonesia yang lahir dari Universitas Brawijaya:

Benny K Harman

Anggota DPR RI, Benny K Harman, merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Dia merupakan politikus Demokrat.

Rudy Resnawan

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan 2016-2021, Rudy Resnawan, merupakan alumni Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wali kota Banjarbaru selama dua periode dari 2000 hingga 2010.

Lanyalla Matalitti

Ketua DPD RI ke-5, Lanyalla Matalitti, merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Lanyalla juga dikenal sebagai pengusaha dan pernah menjadi wakil ketua umum PSSI periode 2013-2015.

Munir Said Thalib

Aktivis HAM, Munir Said Thalib, merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Munir juga dikenal lewat tragedi server thailand pembunuhannya di pesawat Garuda Indonesia saat terbang dari Jakarta ke Amsterdam pada 2004, ia diracun menggunakan arsenik.

Djarot Saiful Hidayat

Ketua Badan Pengkajian MPR-RI, Djarot Saiful Hidayat, merupakan alumni Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Ia pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, mendampingi Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Mariano Sabino L

Mariano Sabino L juga dikenal dengan nom de guerre ASSANAMI, (lahir 12 April 1975) adalah seorang politikus Timor Leste. Dia adalah Partai Demokrat dan memegang gelar teknik pertanian. Dari tahun 2007 hingga 2015 Sabino menjabat sebagai Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan dari tahun 2017 hingga 2018 menjadi Menteri Negara dan Menteri Sumber Daya Mineral. 2023 Menjabat sebagai Wakil Perdana Mentri Timor-Leste, Mentri Koordinasi Sosial dan Mentri Pebangunan pedesaan dan Perumahan rakya

Balthasar Kambuaya

Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, M.B.A. (lahir 9 September 1956, dikenal dengan nama Berth bandar togel Kambuaya) adalah seorang akademisi yang sejak 19 Oktober 2011 diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Lingkungan Hidup Indonesia yang kesembilan menggantikan Gusti Muhammad Hatta[1] Sebelum menjadi salah satu menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Cendrawasih sejak tahun 2005.

M Lukman Edy

M Lukman Edy pernah menjadi Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu. Lukman Edy merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Saat ini, ia juga menduduki jabatan politik sebagai sekretaris jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Budi Setyarso

Budi merupakan Direktur Utama Jasa Raharja. Dia adalah alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Patrice Rio C

Patrice Rio Capella sering dipanggil Rio Capella lahir di Bengkulu, 16 April 1969. Pendidikannya dari sekolah dasar hingga menengah diselesaikan di kota kelahirannya. Pada usia 15 tahun, dia pindah ke Jawa untuk sekolah di SMAN 5 Yogyakarta.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Rio berhasil menggondol sarjana hukum pada usia 23 tahun.Setelah lulus kuliah, ia aktif di dunia usaha. Rio sebagai  Direktur CV Citra Mandiri Perkasa.

Setelah tiga tahun mengelola bisnis, Rio pada usia 26 tahun menjadi pegawai Sipil Pemda Provinsi Bengkulu. Selain itu, ia juga aktif sebagai Ketua KNPI Bengkulu periode 1997-2000.
Untuk karier politiknya, Rio Capella bersama beberapa temannya mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk wilayah Bengkulu dan menjadi bendahara DPW PAN Bengkulu pada tahun 1999 sampai tahun 2000. Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai wakil ketua DPRD Provinsi Bengkulu periode 2004-2009.